Wah dapet tugas lagi nich dari Pak Prawoto. Materinya tentang "Siapa Guru yang paling disenangi," boleh guru Playgroup, TK, SD, SMP, maupun SMA. Tugasnya bisa berupa cerpen, artikel, surat dan lain-lain yang penting tentang guru yang paling disenangi. Tujuannya sich untuk memperingati HARI GURU yang jatuh pada tanggal 25 November ini.

Buat semua guru yang ada diseluruh Indonesia. "Selamat HARI GURU." Terima kasih atas segala jasa-jasamu yang telah membimbing kami hingga saat ini.

Kalau bicara tentang guru. Aku jadi inget guruku waktu masih TK namanya Bu Rochmach. Orangnya cantik, tinggi, dan wajahnya agak keturunan Arab (mirip artis Marissa Haque). Mungkin saat ini beliau udah tenang di alam sana. 7 tahun yang lalu beliau telah dipanggil oleh Sang Pencipta, karena terserang penyakit kanker otak. Mungkin hanya ini yang bisa aku ceritakan.

FLASH BACK ke tahun 1998

Di pertengahan tahun 1998 kedua orangtuku memasukkan aku kesalah satu TK swasta di kota Pelajar ( Yogyakarta) namanya TK Masjid Syuhada. Tempatnya luas dan nuansa islaminya sangat terlihat, guru-guru pengajarnya kebanyakan perempuan. Pada saat itu aku ditempatkan di sebuah ruang kelas yang letaknya dekat dengan tangga yaitu A1. Wali kelasnya bernama BU Wi', orang berperawakan ramah dengan tubuh yang cukup besar. Setiap hari aku selalu diajari sesuatu yang berbeda seperti menulis, menggambar, mewarnai, menjahit, dan banyak hal-hal yang sering dilakukan oleh kebanyakan anak TK pada umumnya. Setelah 1 tahun lamanya, akhirnya aku naik kelas menjadi A4. Wali kelasnya tetap Bu Wi' tetapi kali ini beliau mengajarnya di dampingi oleh Bu Rochmah. Aku tetap diajari hal-hal menarik di setiap harinya. Kalau aku ingat-ingat setiap pagi Bu Rochmach selalu membawa bekal ke sekolah, tidak seperti guru-guru pada umumnya. Mungkin beliau tidak sempat sarapan dirumah karena harus datang pagi-pagi atau mungkin jarak rumah beliau ke sekolah cukup jauh. Suatu hari aku datang lebih cepat dari biasanya, seperti biasa Bu Rochmah sudah tiba lebih dulu di sekolah. Beliau lalu berdiri di depan pintu dan menyambutku. Karena di sekolah masih sepi beliau menggajakku makan bekal yang telah dibawanya dari rumah. Lauknya sederhana hanya nasi putih dan oseng-oseng tempe yang dibungkus daun pisang, walaupun bekal yang dibawanya hanya sedikit beliau rela membaginya padaku. Mungkin karena kejadian itu kami menjadi dekat dan sering melakukan aktifitas bersama.

Pernah suatu hari aku bermain dengan teman-temanku. Pada saat itu aku bermain ayunan dan salah satu kakiku terjepit. Langsung saja Bu Rochmach datang dan menanyakan pada teman-temanku yang lain mengapa aku menangis. Setelah beliau mengetahui apa yang terjadi, dengan segera beliau menggendongku dan membawaku ke UKS sekolah. Disana aku dipijat agar rasa sakitnya berkurang, tetapi aku tetap saja tidak mau berhenti menangis. Setelah beberapa lama akhirnya aku mulai berhenti menangis karena kecapean. Beliau lalu membawaku kembali kedalam kelas.

Sudah 2 tahun lamanya aku berada di TK, kini saat nya aku masuk SD. SD yang dipilih oleh orang tuaku yaitu SD Masjid Syuhada tempatnya masih satu komplek dengan TK Masjid
Syuhada. Tetapi sebelum aku masuk ke SD Bu Rochmach berpesan padaku agar rajin belajar agar dapat meraih cita-cita.

Setelah aku masuk SD. Aku masih sering bertemu dengan Bu Wi' tapi hanya sesekali, mungkin karena kami memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Saat aku menginjak kelas 5 SD tidak sengaja aku berpapasan dengan BuWi' pada saat aku mau menjalankan ibadah shalat dzuhur. Aku lalu bertanya, "Bu Wi', Bu Rochmach kok jarang kelihatan ya ? " lalu Bu Wi' menjawab " Bu Rochmach beberapa bulan yang lalu baru saja meninggal nak, karena terserang penyakit kanker otak." Aku terkejut mendengar berita tersebut. Guru yang selama ini dekat denganku kini telah tiada.

Mulai hari ini aku akan berusaha untuk lebih giat lagi dalam belajar. Terima kasih Bu atas bimbingannya selama ini. Semoga saat ini Ibu tenang di alam sana.