Aku bingung harus menulis apa. Setiap aku menulis kata "mama" rasanya air mataku ingin menetes. Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan betapa besar rasa sayangku kepada mama. Bahkan secarik kertas pun tak dapat menuliskannya. Pengorbananmu sungguh luar biasa, tapi aku tidak bisa membalas semua itu. Mungkin saat ini aku hanya bisa mendoakanmu mama.Aku bingung harus menulis apa. Setiap aku menulis kata "mama" rasanya air mataku ingin menetes. Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan betapa besar rasa sayangku kepada mama. Bahkan secarik kertas pun tak dapat menuliskannya. Pengorbananmu sungguh luar biasa, tapi aku tidak bisa membalas semua itu. Mungkin saat ini aku hanya bisa mendoakanmu mama.

Sekitar enam belas tahun lalu tepatnya tanggal 25 Agustus 1993. Dialah satu rumah sakit di pinggiran kota Jakarta. Seorang ibu sedang memperjuangkan dirinya diantara dua pilihan yaitu hidup dan mati. Betapa susahnya bayi yang ada di dalam rahimnya itu untuk dilahirkan, hingga sang ibu mengambil jalan terbaik yaitu melalui operasi caesar. Namun, setelah beberapa waktu akhirnya lahirlah seorang bayi perempuan yang diberi nama Nata Satya Putri yang tidak lain adalah diriku sendiri. Tangisnya terdengar sangat keras, sang ibu pun menangis bahagia dan bersyukur atas kelahiran putri keduanya. Beliau pun selalu merawat dan membesarkan anak itu hingga menjadi seorang gadis kecil.

Saat bersekolah dan duduk dibangku SD kelas 1, aku tergolong anak yang kurang panda. Sering sekali aku mendapat nilai yang buruk, serta aku tidak dapat membaca. Tapi karena mama sangat peduli dengan keadaanku, beliau selalu mengajariku hingga aku mampu menguasai pelajaran yang aku tidak mengerti.

Pada saat aku berusia 5 tahun mama mengandung anak lagi.Setelah diperiksa ternyata bayinya berjenis kelamin laki laki. Mama sangat senang mengetahui hal tersebut. Bayi yang ada di dalalm kandungannya dirawat dengan baik, seperti cara mama merawatku pada saat aku sedang berada di dalam kandung. Tapi pada saat usia kandungan mama menginjak usia 8 bulan, kondisi tubuh mama sering tidak stabil. Mama juga pernah dibawa ke UGD dikarenakan kondisi badannya yang lemah. Hingga tanggal 21 September 1999, dokter mengharuskan agar mama segera dioperasi agar bayi yang ada di dalam kandungannya dapat selamat. Tengah malam, operasi pun berlangsung hingga lahirlah seorang bayi laki-laki yang oleh ayah diberi nama Muhammad Salma. Namun, setelah melahirakn kondisi tubuh mama kian memburuk. Seikitar tanggal 22 September 1999 dini hari, mama telah di panggil oleh yang Maha Kuasa. Kondisi adik pun memburuk jadi adik di pindahkan dari rumah sakit umum ke rumah sakit anak. Tapi nyawa adik tak terselamatkan dan akhirnya adik pun ikut meninggal dunia.

Dari kejadian itu mungkin ada hikmahnya. Agar aku dapat hidup secara mandiri. Tidak ada yang dapat mengantikan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Terima kasih Tuhan, engkau telah memberiku seorang mama yang sangat baik. Walaupun hanya sekejap saja.
Putri sayang mama